Rabu, 08 Mei 2019

Gua Wato Jong, Destinasi Wisata Rohani di Desa Pajinian

Foto: Lamawato Eddy Max

Sejak dulu, tempat ini menjadi salah satu destinasi wisata religius yang cukup digandrungi masyarakat secara khusus umat Katolik wilayah pesisir dan pendalaman Adonara Barat bahkan seluruh umat dipulau Adonara. Apalagi pada bulan Mei bulan ini bulan yang dikenang khusus sebagai bulan devosi kepada Bunda Yesus, Maria. Bahkan tradisi pengenangan ini sudah menyejarah dalam hati dan sanubari umat Katolik di tempat ini.
Tak heran, biasanya pada bulan ini destinasi wisata religius ini selalu dikunjungi para peziarah dari pelosok daerah di pulau Adonara mulai dari anak-anak sampai orang tua. Kedatangan mereka punya arti. Karena ada ketenangan dan kenyamanan jiwa yang mereka alami jika berada kusut di tempat ini. Banyak kisah dan cerita yang sudah memberi makna dan bukti pengakuannya. Semuanya bisa dicerna dengan kaca mata iman.

Namun kini destinasi rohani yang dikenal dengan nama Gua Wato Jong, sebuah gua klasik yang secara budaya telah menyimpan sejarah iman penuh misteri semenjak dari para penemunya ini kini menjadi gua tak lagi berwajah dan terjamahkan. Namanya pun pelan-pelan mulai redup ditengah perkembangan hidup dan pikiran masyarakat yang semakin modern. Cerita iman klasik ini pun semakin tak berkata. Pelan-pelan tergusur dengan munculnya destinasi-destinasi baru yang lebih menyenangkan raga. Destinasi ini pun kini hanya sekadar batu tua yang kian hari makin rapuh dan suatu saat akan hancur menjadi bebatuan tak lagi bernama dan bermakna.
Adapun upaya masyarakat setempat untuk melestarikannya secara swadaya. Namun upaya itu tak berefek besar karena area destinasi ini cukup besar dan luas. Keterbatasan sarana dan materi yang mereka miliki-karena mayoritas mereka adalah petani- membuat usaha mereka hanya sebatas membersihkan dan mengatur kembali bebatuan yang sudah mulai terlepas dan tercecer.
Kini, tempat wisata yang terletak di desa Pajinian Kecamatan Adonara Barat ini perlu perhatian khusus. Tapi memaksa orang untuk memberikan perhatian juga bukan sebuah aturan yang harus ditegaskan. Karena sesuatu yang dipaksakan akan menjadi sebuah perdebatan yang mungkin tidak ada hasilnya.
Namun bukan berarti kita diam, cuek dan masa bodoh. Kepekaan dan bantuan dari semua pihak untuk menjamah tempat ini menjadi sebuah destinasi wisata yang lebih terawat masih sangat dibutuhkan.

Semoga seruan ini menyapa semua kita untuk coba menoleh ke sana. Iya, destinasi wisata religius Gua Wato Jong. (Teks: Edi Lamawato)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar